2015/09/29

Contoh Foto Billboard (koleksi pribadi)
Billboard atau sering juga disebut hoarding adalah bentuk/struktur advertising luar ruangan yang besar, biasanya dapat dengan mudah ditemukan di daerah yang mempunyai lalu lintas tinggi seperti di samping jalan raya yang ramai. Billboard menyajikan iklan besar untuk pejalan kaki yang lewat dan pengemudi kendaraan. Billboard biasanya menyajikan slogan berukuran besar dan visual yang unik untuk dapat menarik perhatian orang banyak.

Billboard yang berukuran besar dikenal dengan nama bulletin, biasanya terletak di jalan raya utama dan jalan tol. Bulletin mempunyai visibilitas yang besar, karena selain dari segi ukuran, juga memungkinkan adanya perubahan bentuk yang kreatif melalui tambahan material dan hiasan.
Poster adalah bentuk lain yang umum dari iklan billboard, biasanya di di sepanjang jalan arteri primer dan sekunder. Poster adalah format lebih kecil dari buletin dan dipandang terempatkan di jalan yang lebih kecil dibandingkan dengan bulletin.

Iklan billboard dirancang untuk menarik perhatian orang dan membuat kesan yang tak terlupakan dalam waktu yang relatif cepat, membuat si pembaca berpikir tentang iklan tersebut setelah mereka melewatinya. Iklan di billboard harus dapat dibaca dalam waktu yang sangat singkat karena biasanya orang membaca sambil berlalu dengan kecepatan tinggi. Jadi biasanya iklan berisi hanya beberapa kata, di cetak besar, dan gambar yang lucu atau warna yang mencolok.

Beberapa desain billboard ada yang overlap (keluar) dari bidang yang billboard sebenarnya, dengan bagian yang menggantung tepi billboard atau menonjol keluar dari billboard dalam bentuk tiga dimensi. Di Indonesia sekarang sudah banyak ditemui model billboard yang seperti ini.
Sebelum adanya printing dalam format lebar, billboard dibuat dengan cara dicat. Gambar dibuat pola terlebih dahulu pada panel kertas, lalu panel kertas tersebut diletakkan di atas bidang billboard dan di-trace secara manual menggunakan sejenis roda yang bergerigi sehingga meninggalkan bekas pada bidang billboard. Bekas tersebut diperjelas dengan kapur atau pensil yang hasil akhirnya berupa outline gambar. Setelah itu baru papan / bidang billboard diberi warna sesuai dengan desain menggunakan airbrush atau memakai kuas.

Billboard digital adalah billboard yang dibuat dari program komputer dan perangkat lunak. Billboard digital dapat dirancang untuk menampilkan running text, menampilkan beberapa iklan yang berbeda dari perusahaan yang sama atau bahkan perusahaan yang berbeda dengan pengaturan slot waktu.
Advertising luar ruangan seperti billboard mobile, efektif karena sulit untuk diabaikan. Menurut survei nasional Inggris, juga mengesankan. Capitol Communications Group menemukan bahwa 81,7% dari mereka yang survei dapat mengingat gambar yang mereka lihat pada mobile billboard dibandingkan dengan billboard statis.

Tidak seperti billboard pada umumnya, billboard mobile dapat ditempatkan langsung ke target pasar. Billboard jenis ini dapat ditempatkan di mana pun ada keramaian seperti acara bazaar termasuk juga pusat konvensi, stasiun kereta api, bandara dan arena olahraga. Mobile billboard juga dapat dijalankan melalui rute yang sama dalam jangka waktu tertentu untuk memastikan bahwa pesan pengiklan tidak hanya terlihat, tapi informasi yang disampaikan dapat dipertahankan melalui pengulangan.

Beberapa billboard tidak hanya digunakan untuk iklan, tetapi dapat juga digunakan untuk berbagai tujuan. Iklan dapat diintegrasikan pada misalnya antena telekomunikasi dan atau tiang penerangan umum. Billboard juga dapat ditempatkan pada sepeda sebagai mobile billboard seperti yang ditulis di atas atau pada kendaraan lainnya seperti mobil dan truk.


Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Billboard

2015/09/23


Sebelum membahas lebih jauh, kami jelaskan dulu pengertian LED yang belum tercover pada artikel sebelumnya. LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode, jadi apa sebenarnya yang disebut LED itu? Pada dasarnya LED adalah lampu kecil, tetapi berbeda dengan yang disebut dengan lampu pijar pada beberapa poin penting, yaitu LED tidak mempunyai filamen, lebih efisien dan memiliki masa hidup yang lebih panjang.

Bagi yang belum mengetahui, filamen adalah elemen dalam lampu pijar di mana cahaya dihasilkan. Filamen tersebut dipanaskan dengan listrik dan hasilnya adalah cahaya. Lebih tepatnya hasilnya adalah adalah cahaya dan panas. Mengapa itu penting? Karena lampu pijar untuk menghasilkan cahaya dari sumber energi seperti listrik akan menghasilkan juga panas yang tidak dapat dimanfaatkan. Anda bisa mencoba menyentuh bola lampu pijar yang menyala jika ingin tahu energi panas yang dihasilkan lampu tersebut. Butuh energi listrik untuk membuat filamen panas sehingga lampu pijar menyala. Ketika bola lampu yang kita gunakan masih memakai filamen sebagai elemen utamanya, belum ditemukan cara untuk menghilangkan panas yang dihasilkannya.

LED tidak menggunakan filamen. Itulah sebabnya LED lebih efisien dibanding lampu pijar, hampir semua energi listrik digunakan untuk membuat cahaya, bukan panas. Dengan kata lain, tidak ada biaya yang terbuang jika menggunakan LED sign. Dengan munculnya teknologi LED ini, biaya listrik akan lebih bisa dihemat lagi.

Dasar LED Sign
Pengertian LED sign di sini adalah seperti Running Text LED dan Sign LED Display yang tidak bergerak, umumnya terdapat 2 jenis sign, yaitu monokrom (biasanya merah) dan berwarna (Red Green Blue). 



Running Text LED Display


Sekarang kita sudah mengetahui yang disebut dengan LED, ada 3 istilah di industri LED ini yang perlu kita pahami, yaitu pixel, pitch dan matrix. LED satuan yang dikelompokkan menjadi satu bagian yang dikenal sebagai pixel. Jumlah LED di setiap pixel bervariasi. Contohnya terdapat satu LED atau mungkin ada 25 LED dalam satu pixel.

Faktor utama yang menentukan jumlah LED di dalam pixel adalah pitch. Pitch adalah jarak dari pusat satu pixel ke pusat pixel berikutnya. Pitch menentukan kehalusan gambar yang dibuat. Jika ada 2 LED Sign ditempatkan berdampingan dan mempunyai ukuran tinggi dan lebar yang sama tetapi mereka memiliki pitch yang berbeda, LED dengan pitch yang lebih kecil akan memiliki lebih banyak pixel dan dengan demikian memiliki resolusi yang lebih baik pula. Memilih pitch yang tepat ketika kita membeli LED sign dapat menghemat uang serta mendapatkan resolusi yang sesuai dengan aplikasi yang diinginkan.

Istilah ketiga adalah matrix. Matrix adalah jumlah pixel panjang dan jumlah pixel lebar dari LED sign. Matriks adalah yang menentukan ukuran fisik dari suatu sign. Jika LED sign mempunyai 24 pixel tinggi dan 96 pixel lebar, matrix nya adalah 24x96.

Pada LED Sign monokrom dan Sign Indoor, matrix menentukan berapa banyak baris teks yang dapat ditempatkan pada sign serta berapa banyak karakter akan muat di setiap baris. Pada LED sign warna yang bisa diprogram, matrix menentukan berapa banyak total ruang yang kita miliki. Rasio tinggi dengan lebar yang tepat sangat menentukan dalam bagus tidaknya sebuah LED sign berwarna.
Kesimpulannya, Kelompok LED membuat Pixel. Jarak antar pixel, pitch, menentukan resolusi. Jumlah pixel vertikal dan horizontal menentukan matriks yang menentukan jumlah baris dalam sign dan jumlah karakter per baris.

Warna atau monokrom?
Pertanyaan pertama yang perlu kita tanyakan pada diri kita adalah apakah perlu LED sign warna atau LED sign monokrom outdoor. Kebanyakan salesman sign akan memberitahu kita bahwa LED sign warna lebih efektif, tetapi tidak demikian juga. Warna dapat lebih efektif untuk beberapa aplikasi, tetapi tidak semua aplikasi. Satu-satunya hal yang dapat kita katakan tentang LED sign warna adalah bahwa ssign tersebut lebih mahal daripada LED sign yang monokrom.

Jadi bagaimana cara kita menentukan pilihan antara warna dan monokrom? Tanyakan pada diri kita sendiri pertanyaan ini: "Dapatkah produk atau jasa kita dapat terjual dengan gambar?".
Jika kita menjawab tidak maka LED sign monokrom dengan ukuran yang tepat mungkin sudah cukup bagi kita. Sebuah LED sign monokrom dengan ukuran yang tepat akan lebih efektif dibandingkan LED sign warna apabila kita tidak membutuhkan gambar atau video dalam rencana pembuatan sign tersebut.

Jika kita menjawab ya, kita harus mempertimbangkan LED sign berwarna. Harganya memang lebih tinggi, tetapi apabila dirasa gambar atau video dapat membantu mendongkrak angka penjualan barang dagangan kita, biaya tambahan tersebut mungin dapat dibenarkan.

Seberapa besar LED sign yang harus kita buat? Menjawab pertanyaan ini dengan benar memerlukan analisa yang lebih seksama terhadap lokasi dan jenis sign yang akan diaplikasikan. Ada beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan, seperti rata-rata kecepatan kendaraan yang melintas di jalan tersebut, jalur lalu-lintasnya searah atau dua arah, lampu lalu-lintas, jarak penglihatan, elevasi/ketinggian sign yang akan dibuat, konten dari sign tersebut, dan sebagainya.

Dari semua faktor yang tercantum di atas, konten adalah yang paling berpengaruh. Jika kita misalnya memilih menggunakan LED sign monokrom, kita harus tahu apa yang ingin kita katakan dan cara efektif apa untuk menyampaikannya. Maka kita harus mempertimbangkan pola lalu lintas, rata-rata kecepatan dan jarak pandang yang akan mempengaruhi waktu orang untuk melihat. Peraturan daerah juga mempunyai andil yang berpengaruh dalam penentuan penempatan lokasi sign tersebut.
Setelah Anda memiliki semua informasi yang dibutuhkan (sebenarnya informasi yang dibutuhkan lebih dari yang ditulis di atas, faktor tersebut di atas hanya dasarnya saja), kita baru dapat menentukan matrix (baca kembali pengertian matrix di atas apabila lupa).

Setelah matrix didapat, sekarang kita perlu menentukan pitch yang benar. Pitch yang lebih kecil / ketat akan membuat ukuran minimum karakter yang akan dimasukkan menjadi lebih kecil.
Jadi, jika LED sign akan dilihat dari jarak jauh oleh orang-orang dalam mobil yang menjalankannya rata-rata dengan kecepatan 75 km/jam, kita akan membutuhkan ukuran karakter yang lebih besar untuk memastikan orang di jalur lalu lintas dapat membacanya. Itu berarti kita akan membutuhkan pitch yang lebih besar.

Jika penempatan sign kita akan dekat dengan jalur lalu lintas dan rata-rata kecepatan di sana adalah 40 km/jam, kita dapat menggunakan ukuran karakter yang lebih kecil dan pitch yang kecil dan pesan kita masih dapat terbaca.

Menentukan matrix dan pitch akan jauh lebih rumit jika kita memilih LED sign berwarna, karena kita harus mempertimbangkan aplikasi serta aspek rasio dengan hati-hati. Sebagai aturan praktis dalam menggunakan LED sign warna, semakin kecil matrix dan semakin besar pitch, semakin besar grain /titik gambar pada LED sign.

Jarak pandang juga berperan dalam seberapa tinggi resolusi LED sign yang kita butuhkan. Jika LED sign akan dilihat dari jarak jauh, kita tidak memerlukan banyak detail. Semakin dekat jarak orang kepada LED sign, semakin detil gambar yang dibutuhkan, dengan kata lain, semakin tinggi resolusi yang kita butuhkan. Kita harus hati-hati dalam mempertimbangkan jarak pandang dan jenis konten yang akan digunakan.

Harga sebenarnya dari sebuah LED Display adalah jumlah LED dalam sign tersebut. Ukuran box untuk wadah LED tidak benar-benar berpengaruh jika membicarakan soal harga. Harga box dan circuit board yang mengontrol LED sign bukan merupakan faktor utama dalam menentukan harga karna sebenarnya kedua barang tersebut memiliki harga yang relatif murah.

Jika kita mempertimbangkan untuk membeli LED sign dengan ukuran 32 pixel tinggi dan 96 pixel panjang, dan pada waktu itu terdapat dua merek yang berbeda yang tampak hampir sama, bahkan dengan harga yang tidak berbeda jauh, LED sign mana yang layak untuk dibeli? Ada satu informasi kunci yang kita butuhkan untuk menjawab pertanyaan tadi: Berapa banyak LED di setiap pixel?
Ingat, pixel adalah kelompok atau kumpulan dari LED individu. LED sign dalam contoh di atas memiliki 3072 PIXELS (32 pixel x tinggi 96 pixel lebar). Jika salah satu merek memiliki 8 LED di setiap pixel kita akan mendapatkan 24.576 LED. Jika merek lain hanya memiliki 4 LED per pixel kita akan memperoleh 12.288 LED.

Kepadatan LED adalah indikator yang baik untuk membandingkan kinerja LED display. Sama seperti mesin mobil, umumnya lebih banyak silinder berarti lebih banyak power. Semakin besar LED per pixel umumnya berarti kecerahan yang didapat akan semakin tinggi dan kinerja yang lebih baik pula. Kecerahan yang rendah, layar LED tidak akan terbaca dengan jelas, hal ini tidak akan membantu kita meningkatkan penjualan karena kemungkinan besar orang tidak dapat melihat dan membaca apa yang kita sampaikan. Jawabannya sudah cukup jelas, lebih banyak LED sama dengan lebih banyak kecerahan, kejelasan, lebih banyak mengundang perhatian, lebih banyak pelanggan.

Jumlah LED per pixel juga penting karena adanya faktor degradasi. Secara umum, dioda LED akan kehilangan sekitar 20% dari kecerahan awal setelah 2000 jam pertama penggunaan (sekitar 3 bulan). Setelah itu, kecerahan LED akan menurun sangat pelan sampai akhirnya mati diperkirakan sampai 50.000 jam (sekitar 6 tahun).

Sumber :
Artikel http://www.icatchdisplays.com/technology/
Gambar https://produkrakyat.wordpress.com/2015/09/02/running-text-termurah-di-jogja/

2015/09/08


Meskipun LED telah digunakan secara luas lebih dari 40 tahun yang lalu, tetapi masih banyak orang yang belum tahu apa itu LED, karena memang boomingnya baru sekarang-sekarang ini. Perkembangan LED tumbuh dengan pesat dan menjadi barang yang berkontribusi besar dalam hal penghematan listrik. LED masa sekarang ini telah mengalami berbagai perbaikan pada kecerahan, masa pakai, kualitas warna dan bentuknya.

LED Red Green Blue


Pada zaman dulu cahaya LED hanya terbatas pada warna merah saja, tetapi sekarang cahaya LED telah tersedia dalam berbagai macam warna, contohnya sumber pencahayaan untuk penerangan sekarang sudah di atas 100Lm / watt dan masa pakainya bisa sampai 50.000 jam lamanya.

Singkatnya, sekarang LED sudah dianggap sebagai teknologi pencahayaan utama oleh masyarakat.
LED terdiri dari sebuah chip dioda yang terbuat dari bahan semi konduktor, dibungkus dalam  epoxy, plastik, resin atau keramik dan disambungkan pada sirkuit listrik. Pembuatan LED bermacam-macam dalam berbagai bentuk dan ukuran yang menentukan karakteristik optik LED. Umumnya controller optik tambahan digunakan dalam bentuk lensa yang dipasang pada epoxy.

Selain harus memperhatikan sistem optik, dalaam merancang pembuatan LED harus diperhatikan juga pengaturan penyebaran panasnya, karena rasio cahaya panas yang dihasilkan oleh LED jauh lebih tinggi daripada lampu pijar biasa. Tanpa peredam panas yang memadai atau pendinginan aktif, suhu persimpangan internal dioda  akan naik yang akan memperpendek masa pakai LED. LED membutuhkan arus listrik DC, kita biasanya menggunakan  "driver" yang mengubah listrik AC ke DC yang sering kita sebut adaptor atau power supply. Output tegangan listrik pada adaptor harus sesuai dengan yang diperlukan oleh LED, besar tegangan listrik yang tidak sesuai dengan kebutuhan LED akan menyebabkan masa pakai LED berkurang atau juga menyebabkan korsleting.

Adaptor sekarang ini telah memiliki teknologi kontrol yang cukup maju yang memungkinkan peredupan diturunkan ke 0%, dan dengan kumpulan dioda berbeda warna dan penggunaan teknologi seperti DMX Protocols disambungkan dengan mixing konsol dapat menghasilkan efek pencahayaan yang sangat kompleks.

Jadi LED sebenarnya bukan benar-benar sebuah "lampu", karena umumnya digunakan sebagai sistem listrik dan optik yang lengkap, yang kemudian dimasukkan ke dalam sebuah media - maka LED dikenal dengan istilah "solid state lighting", yaitu cahaya yang dipancarkan dari sebuah blok bahan semikonduktor bukan dari dari ruang vakum atau ruang gas.

Cahaya yang dihasilkan oleh LED adalah monokromatik, warna cahaya yang dipancarkan tergantung pada bahan yang digunakan dalam pembuatan LED dan bervariasi dari merah sampai oranye, kuning, hijau dan biru.

Untuk menghasilkan cahaya putih, ada dua metode yang bisa digunakan. Cara yang terbaik, dari segi kualitas spektrum cahaya, diproduksi menggunakan UV LED biru lalu dicoating dengan lapisan fosfor (biasanya berwarna kuning). Pada dasarnya proses ini sama dengan lampu neon.

LED juga dapat dikonfigurasi untuk menghasilkan campuran cahaya, baik melalui penggunaan tiga atau lebih LED warna berbeda (yaitu merah, hijau dan biru). Caranya dengan menggabungkan dua atau lebih chip warna yang berbeda dalam satu wadah epoxy yang sama.

Colour-Rendering Index (CRI) adalah ukuran kemampuan sumber pencahayaan untuk menampilkan warna dari sebuah objek. Angka yang lebih tinggi lebih baik, sampai maksimum 100. LED yang sering digunakan untuk penerangan interior memiliki CRI sekitar 90 +.

Salah satu kelebihan teknologi LED adalah masa pakai/hidup yang relatif panjang dibanding dengan sumber cahaya lainnya, produsen mengklaim masa pakai LED lebih dari 50.000 jam, tetapi faktor-faktor lain harus dipertimbangkan juga. Secara umum cahaya LED dapat menurun dalam jangka waktu yang lama, hal ini disebabkan terutama karena perubahan warna dari bungkus epoxynya.
Depresiasi lumen  dari masa pakai LED bervariasi tiap produsen, tergantung pada bagaimana LED dibuat, suhu pada saat pengoperasian dan kondisi power supply.

Rangkaian LED telah terbukti ideal untuk pembuatan suatu signage, penggunaannya sekarang telah meluas mulai dari jalan-jalan, toko, kantor dan bahkan perumahan. Selain itu, LED sebagai cahaya yang menghasilkan "cahaya dingin", memiliki manfaat besar dalam penggunaannya di museum dan outlet ritel di mana cahaya panas dapat merusak tampilan.

Secara umum keunggulan LED adalah :
- Warna terang dan menghasilkan cahaya putih berkualitas tinggi.
- Output Lumen yang tinggi dengan kegunaan yang luas.
- Kontrol optik yang baik - menghasilkan cahaya yang bisa diarahkan dari sumber yang kecil
- Rendah pemeliharaan - masa pakai yang sangat panjang, tahan pada getaran.
- Cahaya tidak menimbulkan panas karena tidak ada IR atau UV yang dipancarkan
- Cahaya instan yang bisa diatur keredupannya
- Tidak mengandung zat beracun (merkuri)

Sumber :
Artikel : http://www.rs-online.com/designspark/electronics/blog/new-to-led-lighting-take-a-look-leds-for-dummies
Foto : http://www.thenewecologist.com/2012/11/green-christmas-why-led-lights-are-better/