Ketika kita mengunjungi kampus, rumah sakit atau bahkan kebun binatang, kita baru terpikir tentang penunjuk arah atau wayfinding ketika bingung menemukan tempat yang kita tuju atau tersesat. Jika kita berhasil sampai ke tempat tujuan kita, petunjuk arah itu bisa dikatakan berhasil, tetapi apabila gagal, kita tidak dapat menemukan tujuan kita dan tersesat. Itu sebabnya ketika kita mendapat proyek wayfinding di luar ruangan maupun di dalam ruangan, penting untuk mencoba tetap menjaga segala sesuatunya sesederhana mungkin namun tetap bisa digabungkan dengan banyak unsur rumit yang mungkin terlibat.
Membuat rencana wayfinding secara menyeluruh tampak seperti tugas yang sangat berat apabila yang menjadi pertimbangan adalah menampilkan seluruh lingkup fasilitas. Oleh karena itu, cara terbaik yang pertama kali harus dilakukan adalah mengidentifikasi daerah-daerah yang paling penting dan kemudian memulai perencanaan wayfinding dari titik-titik tersebut. Pertama dan terutama, kita harus memahami bahwa proyek besar pada dasarnya terdiri dari banyak pekerjaan kecil yang digabungkan menjadi satu. Penting juga untuk dipahami bahwa segi estetika cenderung lebih diperhatikan oleh klien dan team desain, tetapi harus diingat bahwa wayfinding harus fungsional dalam rangka memenuhi tujuan dasar dan utamanya.
Tren desain baru wayfinding sekarang ini tampaknya diarahkan ke solusi yang lebih "hijau", atau paling tidak, sign - sign yang dibuat menjadi lebih ramah lingkungan. Arsitek dan kontraktor sudah mulai banyak yang beralih menggunakan LED dibanding lampu biasa, dan hal ini berpengaruh pada industri sign. Tren menuju era digital juga ikut mendorong industri sign.
Membantu orang untuk menemukan jalan mereka merupakan aspek mendasar dari industri signage. Hal ini melibatkan prinsip-prinsip teori komunikasi serta seni komunikasi. Salah satu tren terbaru adalah pengenalan material non standar yang dimasukkan ke dalam desain dasar. Selama bertahun-tahun sign wayfinding hanyalah sebuah panel dengan teks dan arah panah. Dengan berkembangnya dunia desain grafis dan mengambil alih bidang desain arsitek standar, signage telah mengalami perubahan tampilan dan rasa yang baru.
Sign statis sekarang ini sudah mulai bergeser ke arah yang lebih modular, yang memungkinkan kita lebih mudah mengupdate atau merubah pesan dari waktu ke waktu. Pemerintah di kota - kota besar saat ini telah menyadari bahwa wayfinding publik, pesan informasi, pengalaman interpretatif telah menjadi jauh lebih penting daripada di masa lalu. Dengan teknologi smartphone kita saat ini, wayfinding statis harus berbaur dengan aplikasi virtual untuk menciptakan pengalaman yang baru.
Perusahaan - perusahaan sekarang mencari cara untuk menciptakan "brand experience" yang memungkinkan sebuah wayfinding untuk mencerminkan identitas dan keunikan perusahaan sekaligus membantu navigasi pengunjung ke tujuan dengan pesan yang jelas. Kejelasan pesan atau petunjuk arah ini sangat penting terutama di rumah sakit atau perusahaan di bidang kesehatan yang lainnya yang selalu berurusan dengan situasi darurat. Perencanaan di awal proses dapat membantu mencapai tujuan ini sehingga ada waktu yang cukup untuk melakukan analisis dan pengumpulan data untuk memberikan solusi wayfinding yang efektif.
Sign wayfinding sebaiknya berukuran besar sebab akan memudahkan untuk dibaca. Dari segi desain, wayfinding yang baik adalah yang selaras dengan lingkungan sekitarnya, mempunyai estetika tanpa merusak tampilan arsitektur serta ditampilkan secara jelas.
Wayfinding sebaiknya tetap sederhana, cara terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah menggunakan dasar - dasar desain. Wayfinding menjadi tidak efektif bisa karena desain yang terlalu banyak dengan pesan, kombinasi warna yang tidak cocok dan bentuk atau tambahan dekorasi yang membingungkan. Perlu diperhatikan penggunaan ukuran dan jenis huruf serta penempatan dan penggunaan gambar untuk menyampaikan pesan yang jelas. Selain itu, keunikan desain juga harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan "brand experience".
Faktor lainnya agar proyek sign exterior ini berjalan sukses adalah kerjasama dengan seluruh tim. Kita harus bekerja sama dengan tim proyek pada awal proyek untuk mengkoordinasikan signage dengan arsitektur gedung. Idealnya, proyek harus memiliki penampilan yang mulus dan rapi, seolah-olah semua itu berasal dari tangan yang sama, masing-masing komponen bekerja secara harmonis dengan yang lainnya. Kita juga harus berkoordinasi dengan desainer landscape (apabila ada) tentang lokasi penempatan signage agar penempatan dan visibilitas elemen signage bisa lebih optimal.
Kita juga sebaiknya melakukan survei dan mengambil foto mendetail dari kondisi eksisting, tidak hanya bangunan dan lingkungan sekitarnya, tetapi signage yang sudah terpasang sebelumnya (apabila ada). Poin lain yang perlu dipertimbangkan termasuk pemahaman yang jelas tentang peraturan pemerintah setempat tentang reklame dan media promosi dan bagaimana itu berlaku untuk proyek kita. Faktor pencahayaan juga perlu kita pertimbangkan agar visibilitas wayfinding menjadi maksimal. Signage yang kita buat mungkin memerlukan sumber cahaya sendiri agar mudah terlihat dan terbaca. Terakhir, pikirkan merk klien yang ingin mereka digunakan pada proyek ini, seperti apa yang dapat dan tidak boleh dilakukan.
Seperti jenis proyek besar lainnya, memecah nya menjadi potongan-potongan yang mudah dikelola adalah kunci keberhasilan proyek wayfinding ini. Proses pertama biasanya mendengarkan masalah dan keprihatinan serta keinginan klien sebelum kita mulai mengembangkan strategi mengatasi masalah ini. Yang perlu ditekankan di sini adalah menjelaskan kepada klien bahwa tidak ada solusi yang ajaib dalam mengatasi masalahnya. Perlu diingat tujuan utama dari pembuatan wayfinding ini adalah untuk memudahkan pengunjung yang untuk pertama kalinya berkunjung untuk menemukan tujuan mereka dengan sedikit atau tanpa kebingungan sama sekali.
Sumber : Wayfinding 101 oleh Bill Schiffner
Contoh Wayfinding (Sumber: Koleksi Pribadi) |
Membuat rencana wayfinding secara menyeluruh tampak seperti tugas yang sangat berat apabila yang menjadi pertimbangan adalah menampilkan seluruh lingkup fasilitas. Oleh karena itu, cara terbaik yang pertama kali harus dilakukan adalah mengidentifikasi daerah-daerah yang paling penting dan kemudian memulai perencanaan wayfinding dari titik-titik tersebut. Pertama dan terutama, kita harus memahami bahwa proyek besar pada dasarnya terdiri dari banyak pekerjaan kecil yang digabungkan menjadi satu. Penting juga untuk dipahami bahwa segi estetika cenderung lebih diperhatikan oleh klien dan team desain, tetapi harus diingat bahwa wayfinding harus fungsional dalam rangka memenuhi tujuan dasar dan utamanya.
Tren desain baru wayfinding sekarang ini tampaknya diarahkan ke solusi yang lebih "hijau", atau paling tidak, sign - sign yang dibuat menjadi lebih ramah lingkungan. Arsitek dan kontraktor sudah mulai banyak yang beralih menggunakan LED dibanding lampu biasa, dan hal ini berpengaruh pada industri sign. Tren menuju era digital juga ikut mendorong industri sign.
Membantu orang untuk menemukan jalan mereka merupakan aspek mendasar dari industri signage. Hal ini melibatkan prinsip-prinsip teori komunikasi serta seni komunikasi. Salah satu tren terbaru adalah pengenalan material non standar yang dimasukkan ke dalam desain dasar. Selama bertahun-tahun sign wayfinding hanyalah sebuah panel dengan teks dan arah panah. Dengan berkembangnya dunia desain grafis dan mengambil alih bidang desain arsitek standar, signage telah mengalami perubahan tampilan dan rasa yang baru.
Sign statis sekarang ini sudah mulai bergeser ke arah yang lebih modular, yang memungkinkan kita lebih mudah mengupdate atau merubah pesan dari waktu ke waktu. Pemerintah di kota - kota besar saat ini telah menyadari bahwa wayfinding publik, pesan informasi, pengalaman interpretatif telah menjadi jauh lebih penting daripada di masa lalu. Dengan teknologi smartphone kita saat ini, wayfinding statis harus berbaur dengan aplikasi virtual untuk menciptakan pengalaman yang baru.
Perusahaan - perusahaan sekarang mencari cara untuk menciptakan "brand experience" yang memungkinkan sebuah wayfinding untuk mencerminkan identitas dan keunikan perusahaan sekaligus membantu navigasi pengunjung ke tujuan dengan pesan yang jelas. Kejelasan pesan atau petunjuk arah ini sangat penting terutama di rumah sakit atau perusahaan di bidang kesehatan yang lainnya yang selalu berurusan dengan situasi darurat. Perencanaan di awal proses dapat membantu mencapai tujuan ini sehingga ada waktu yang cukup untuk melakukan analisis dan pengumpulan data untuk memberikan solusi wayfinding yang efektif.
Sign wayfinding sebaiknya berukuran besar sebab akan memudahkan untuk dibaca. Dari segi desain, wayfinding yang baik adalah yang selaras dengan lingkungan sekitarnya, mempunyai estetika tanpa merusak tampilan arsitektur serta ditampilkan secara jelas.
Wayfinding sebaiknya tetap sederhana, cara terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah menggunakan dasar - dasar desain. Wayfinding menjadi tidak efektif bisa karena desain yang terlalu banyak dengan pesan, kombinasi warna yang tidak cocok dan bentuk atau tambahan dekorasi yang membingungkan. Perlu diperhatikan penggunaan ukuran dan jenis huruf serta penempatan dan penggunaan gambar untuk menyampaikan pesan yang jelas. Selain itu, keunikan desain juga harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan "brand experience".
Faktor lainnya agar proyek sign exterior ini berjalan sukses adalah kerjasama dengan seluruh tim. Kita harus bekerja sama dengan tim proyek pada awal proyek untuk mengkoordinasikan signage dengan arsitektur gedung. Idealnya, proyek harus memiliki penampilan yang mulus dan rapi, seolah-olah semua itu berasal dari tangan yang sama, masing-masing komponen bekerja secara harmonis dengan yang lainnya. Kita juga harus berkoordinasi dengan desainer landscape (apabila ada) tentang lokasi penempatan signage agar penempatan dan visibilitas elemen signage bisa lebih optimal.
Kita juga sebaiknya melakukan survei dan mengambil foto mendetail dari kondisi eksisting, tidak hanya bangunan dan lingkungan sekitarnya, tetapi signage yang sudah terpasang sebelumnya (apabila ada). Poin lain yang perlu dipertimbangkan termasuk pemahaman yang jelas tentang peraturan pemerintah setempat tentang reklame dan media promosi dan bagaimana itu berlaku untuk proyek kita. Faktor pencahayaan juga perlu kita pertimbangkan agar visibilitas wayfinding menjadi maksimal. Signage yang kita buat mungkin memerlukan sumber cahaya sendiri agar mudah terlihat dan terbaca. Terakhir, pikirkan merk klien yang ingin mereka digunakan pada proyek ini, seperti apa yang dapat dan tidak boleh dilakukan.
Seperti jenis proyek besar lainnya, memecah nya menjadi potongan-potongan yang mudah dikelola adalah kunci keberhasilan proyek wayfinding ini. Proses pertama biasanya mendengarkan masalah dan keprihatinan serta keinginan klien sebelum kita mulai mengembangkan strategi mengatasi masalah ini. Yang perlu ditekankan di sini adalah menjelaskan kepada klien bahwa tidak ada solusi yang ajaib dalam mengatasi masalahnya. Perlu diingat tujuan utama dari pembuatan wayfinding ini adalah untuk memudahkan pengunjung yang untuk pertama kalinya berkunjung untuk menemukan tujuan mereka dengan sedikit atau tanpa kebingungan sama sekali.
Sumber : Wayfinding 101 oleh Bill Schiffner
0 komentar:
Post a Comment