2016/01/14

Pengertian Desain
Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata desain? Apakah Anda mengaitkannya dengan fashion, grafik, furniture, atau otomotif? Desain mempunyai arti yang lebih universal daripada aplikasi komersial yang mungkin terpikir pertama kali oleh Anda. Dalam kamus desain sinonim dengan rencana (plan), mendesain berarti sama dengan merencanakan atau mengatur. Desain masuk ke dalam berbagai disiplin ilmu seni mulai dari melukis, menggambar sampai seni patung, fotografi, dan media berbasis waktu seperti film, video, komputer grafis, dan animasi, termasuk juga kerajinan seperti keramik, teksstil dan kaca hias. Arsitektur, arsitektur landscape dan perencanaan tata kota juga mengaplikasikan prinsip desain visual. Masih banyak lagi bidang-bidang yang menggunakan desain di dunia ini yang tidak dapat dituliskan di sini. 

Organisasi Visual
Desain pada dasarnya lawan kata dari kebetulan atau coba-coba. Dalam percakaapan sehari-hari, ketika kita bilang "hal ini terjadi karena desain" yang kita maksud bahwa hal itu sudah direncanakan, bukan terjadi karena kebetulan belaka. Di semua bidang pekerjaan ada perencanaan, artis atau desainer merencanakan elemen-elemen untuk membentuk suatu bentuk visual. Tergantung kondisi di lapangan, elemen-elemen ini sangat bervariasi. Apapun elemennya, hasilnya selalu  sebuah organisasi visual. Seni, seperti juga karir dan pekerjaan lainnya, berkaitan dengan mencari jawaban dari suatu masalah. Dalam seni, pencarian solusi visual ini sering kita sebut dengan proses desain.

Pemecahan Masalah Kreatif
Seni disebut bidang kreatif karena dalam bidang ini tidak ada jawaban yang benar untuk menjawab suatu masalah. Variasi yang tidak terbatas dari interpretasi seseorang dan pengaplikasian dimungkinkan terjadi. Masalah dalam seni bervariasi dari yang simple sampai yang kompleks, pelukis atau pematung independen biasanya menciptakan sendiri "masalah" itu atau menjelajahi keinginan mereka. Seorang artis dapat memilih untuk mempersempit atau memperlebar ruang lingkup masalah sesuai dengan keinginan mereka. Beda lagi dengan arsitek atau desainer grafik / indutrial yang biasanya diberikan suatu masalah, seringkali dengan opsi yang spesifik dan batasan yang jelas. Tetapi walau begitu, semua masalah seni atau visual mempunyai tujuan yang sama yaitu solusi kreatif atau pemecahan masalah kreatif.

Seni versus Desain


Aspek kreatif dari seni juga termasuk istilah yang sering kita dengar, "tidak ada peraturan dalam seni". Hal ini benar, dalam memecahkan masalah secara visual, tidak ada batasan atau petunjuk apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Mengingat objektif yang bervariasi dari seni visual dari zaman ke zaman, hukum yang absolut adalah tidak mungkin. Tetapi jika istilah "no rules" diartikan bahwa semua desain sama dan secara visual berhasil atau bagus, hal itu tidak benar. Praktek artistik dan kriteria-kriteria tertentu telah dikembangkan dari karya-karya yang sukses, yang seorang seniman maupun desainer harus sadari. Dengan demikian, pedoman (bukan aturan) itu ada yang biasanya akan membantu dalam penciptaan desain yang sukses. Pedoman ini tentu tidak berarti seorang artis dibatasi oleh solusi spesifik tertentu.

Bentuk dan Isi
Pada dasarnya seni terdiri dari dua unsur yang saling melengkapi, yaitu bentuk dan isi. Bentuk adalah murni aspek visual, manipulasi dari berbagai macam elemen dan prinsip desain. Isi lebih menekankan ke hal materi, cerita atau informasi yang dikomunikasikan kepada kita dari sebuah karya seni. Isi adalah apa yang artis ingin sampaikan, bentuk aadalah bagaimana mereka menyampaikannya.

Kadang-kadang tujuan dari karya seni atau desain adalah murni estetika. Misalnya, perhiasan dimana satu-satunya "masalah" adalah menciptakan kepuasan visual. Seni adalah dan selalu menjadi sarana komunikasi visual.

Referensi : Design Basic oleh David A. Lauer / Stephen Pentak.
Gambar komik karya Jerry King (sumber : http://www.webdesignerdepot.com/2016/01/comics-of-the-week-321/)